Sejarah JRBL Indonesia
JRBL Indonesia
Junior Basketball League (JRBL) adalah liga basket yang melibatkan
pelajar SMP. Awal berdiri pada tahun 2005, kompetisinyadikenal dengan
sebutan DBL SMP dan digelar beriringan dengan liga basket SMA yang
sudah heboh lebih dulu, DBL.
Tahun pertama penyelenggaraan, DBL SMP dibuka untuk seluruh pelajar
SMP se-Jawa Timur. Pada tahun pertama persaingan, peserta datang
berbondong-bondong dari kota-kota yang cukup jauh dari Surabaya.
Seperti Jember dan Blitar. Lalu, mulai tahun 2006, area penyelenggaraan dibatasi. Atas alasan
jarak dan komitmen kompetisi, DBL SMP hanya diperuntukkan bagi pelajar
di Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo dan Gresik).
Meski wilayah kompetisi dipersempit, antusiasme peserta tak surut.
Saking serunya ajang ini, hadir kompetisi pendukung yang menyulap
atmosfer DBL SMP tahun 2008 jadi makin bikin merinding, Yel-Yel
Competition. Baru di tahun 2011, kompetisi ini bertransformasi menjadi
Dance Competition seperti di DBL SMA. Lengkap sudah semarak basket
level SMP yang pamornya makin naik daun ini.
Perkembangan pesat DBL SMP itu pun menyulut keputusan besar pihak
penyelenggara. Di tahun 2009, kompetisi level SMP tersebut dipisahkan
dari DBL SMA. Berdiri mandiri, gelaran DBL SMP lantas mendapat titel
baru: DBL Junior (DBL Jr), dengan slogan imut “It’s Junior Time!”.
Kemasan penyelenggaraan pun dibuat lebih profesional dan berkelas.
Perubahan tersebut berimbas positif. Kompetisi berlangsung lebih
sengit dan seru. Sepanjang penyelenggaraan, juara putra dan putri DBL
Jr tak pernah direbut oleh sekolah yang sama. Kualitas kompetisi pun
ikut meningkat. Sejumlah alumnus DBL Jr bahkan tergabung dalam skuad
Timnas Muda Indonesia (U18), tim pilihan berisikan pebasket-pebasket
muda terbaik yang turut mengharumkan nama tanah air di
turnamen-turnamen internasional.
Tren positif itu ikut berdampak ke animo penonton. Begitu dipisah, suasana antara SMP dan ‘seniornya’ memang makin kentara bedanya. Mulai dari cara mendukung, lagu-lagu yang dinyanyikan, sampai para pendukung yang sangat kental nuansa keluarganya. Semua punya ciri khas sendiri. Makin tahun, jumlah total penonton DBL Jr konsisten mengalami kenaikan. Tak kalah dengan kehebohan liga SMA!
Kehebohan DBL Jr itu membuat pihak penyelenggara makin mantap untuk
mengembangkan liga ke luar Surabaya pada tahun 2012. Sebagai penanda
langkah bersejarah ini, kompetisi basket level SMP itu berganti nama
menjadi Junior Basketball League (JRBL). Tahun ini, JRBL tak ragu
melebarkan sayap ke empat kota. Kota-kota yang menjadi sasaran ekspansi
di tahun pertama adalah Jakarta, Bandung, Solo, dan Jogjakarta.
JRBL dikelola oleh PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, sports
management pertama di Indonesia yang berada di bawah naugan Jawa Pos
Group. Selain mengelola liga basket junior, DBL Indonesia juga
menangani tiga liga besar lainnya. Yaitu National Basketball League
(NBL) Indonesia, Women’s National Basketball League (WNBL) Indonesia,
serta liga basket pelajar SMA terbesar di Indonesia Development
Basketball League (DBL).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar