Kamis, 08 November 2012

INDONESIA WARRIORS

 
Indonesia Warriors vs Thailand Slammers ABL Season Tiga 28 Apr 2012. Home game regular season terakhir Indonesia Warriors [IW] di ABL season tiga melawan Chang Thailand Slammers dilangsungkan di GOR Rawamangun tanggal 28 April 2012
.
Pertandingan yang semula direncanakan untuk dilaksanakan di Mahaka Square, Kelapa Gading tersebut harus berpindah lokasi karena lapangan kayu yang biasa dipakai bertanding di Mahaka Square sedang dipinjam NBL Indonesia untuk melaksanakan Championship Series 2012.

Salah satu alasan mengapa GOR Rawamangun terpilih adalah karena GOR tersebut adalah satu-satunya gedung olahraga di samping Mahaka Square yang memiliki fasilitas AC. Selain itu, lokasinya yang berdekatan dengan tempat tinggal para pemain Indonesia Warriors juga cukup memudahkan tim tuan rumah.
Chang Thailand Slammers, merupakan tim dengan rekor menang kalah terjelek di ABL season tiga. Artinya, kemenangan atas Warriors tanggal 28 April pun tidak akan mampu membuat mereka memiliki peluang masuk ke babak Playoff.



Warriors meneruskan performa bagus mereka melawan Slammers, lagi-lagi dengan bantuan Evan Brock dan Stanley Pringle. Sejak masuknya Brock dan Pringle ke kubu Warriors, dapat terlihat bahwa para pemain Warriors lainnya menjadi memiliki kepercayaan diri yang lebih solid. Canada bermain lebih bagus dan confident dari sebelumnya. Amin juga terlihat dapat menembak three points tanpa beban, seperti Amin yang biasa kita kenal.

 

Amin berhasil memasukkan tiga dari lima usaha three points yang dieksekusi dengan sempurna, baik ketika dihadang lawan dengan tangan di muka maupun tidak.
Bangkitnya performa Amin dan Canada membuat Rony Gunawan hanya bermain enam menit pada pertandingan ini. Memang posisi Rony cukup sulit karena ia harus menjaga para SF di ABL yang pada umumnya memiliki kecepatan yang sulit ia ikuti, sedangkan di liga lokal Rony bermain center/PF.
Namun bintang sebenarnya tim Warriors adalah Evan Brock. He is the total package for IW: He can shoot from mid range [30 points, 9-17 FG], he has amazing finishing ability [2 alley-oops and 1 powerful dunk], he can rebound the ball [10 rebs]. Brock juga memiliki help defense yang bagus [4 block shots] dan memiliki kemampuan untuk membuka ruang bagi yang rekan setim [3 assists].
Steven Thomas memang memiliki defense yang baik, dengan bermodalkan power yang kuat dari bagian tubuh pinggang ke bawah. Namun leaping ability Brock bisa digunakan sama baiknya di offense dan defense. Brock juga memiliki kemampuan berlari yang bagus, dan outside shot yang membuat dia menjadi unguardable

.


Dengan performa Brock yang gemilang seperti ini, bisa jadi ia akan terus diinterview oleh courtside reporter seusai Warriors meraih kemenangan.
Kepala Steven Thomas sempat robek karena terkena sikut pemain Slammers. Hal ini sampai membuat owner Erick Thohir menghampirinya, untuk memastikan keadaan Thomas. Kepala Thomas diperban sementara agar dapat bermain kembali untuk Warriors. Namun Thomas langsung dibawa ke rumah sakit seusai pertandingan untuk mendapat jahitan.
Salah satu pemain Slammers yang sulit dijaga adalah Christoper Garnett, dengan tembakan mid-range yang mematikan ditambah dengan kemampuan dunk yang hebat [23 points, 9-14 FG, 1 facial dunk terhadap Rony Gunawan]. Namun performa Garnett #21 tidak mendapat dukungan penuh dari para pemain Slammers lainnya.

 
Performa hebat lainnya ditunjukkan oleh Pringle, yang memiliki kepercayaan penuh terhadap rekan-rekan setimnya. Apabila situasi memaksa Pringle untuk mengoper kepada teman yang terbuka lebar, ia pasti akan mempassing bola. Untungnya, rekan-rekan setim seperti Canada [10 ps,3-5 FG] dan Wuysang [5/13 FG, 11 pts] dapat membalas kepercayaan Pringle.
Evan Brock pun mempercayai kemampuan Pringle di situasi crunch time. Brock meminta rekan-rekan setim Warriors di lapangan untuk memberikan ruang pada Pringle, agar ia bisa melakukan isolation play. Mendapat respek dari pemain sekaliber Evan Brock merupakan suatu pencapaian yang luar biasa.
Pringle dapat membuka pertahanan lawan dari perimeter dengan kecepatannya, lalu ia dapat mengambil keputusan untuk mengoper atau menembak dengan step back jumper andalannya [12 points, 8 rebs, 7 assists]. Ketidak-mampuan Slammers untuk menghentikan Brock, Pringle, dan para role players Warriors [Amin, Wuysang, Canada] membuat Warriors berhasil mengalahkan Slammers dengan skor akhir 73-63.
Berikut adalah dua laga terakhir Warriors di regular season ABL season tiga:
7. Bangkok Cobras     5. Indonesia Warriors
4. Singapore Slingers     5. Indonesia Warriors
Peluang Bangkok Cobras untuk masuk ke Playoff sudah kandas. Seharusnya Warriors dapat meraih poin penuh saat melawan Cobras. Laga yang harus diwaspadai adalah melawan Slingers, mengingat Slingers masih mempunyai peluang untuk melaju ke babak Playoff.
Dengan menanjaknya performa Warriors usai masuknya Pringle dan Brock, sepertinya Warriors akan menempatkan diri di posisi ketiga pada klasemen akhir regular season ABL season tiga, dan maju ke babak Playoff.
Warriors: Evan Brock – 24 points, Stanley Pringle – 12 points, Mario Wuysang – 11 points, Jerick Canada – 10 points, Amin Prihantono – 9 points,  Steven Thomas – 3 points, Rony Gunawan – 2 points, Allan Salangsang – 2 points.
Slammers: Chris Garnett – 23 points, Calvin Williams – 16 points, Darongpan Apiromvilaichai – 10 points, Attaports Lertmalaiporn – 5 points, Rexander Leynes – 5 points, Sangthong Supachai – 3 points.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar